Asal - Usul Candi Borobudur
Dahulu kala, hidup perkampungan Budha dibawah Dinasti Syalendra. Perkampungan Budha tersebut memiliki wilayah yang sangat subur mengelilingi kerajaan dan berdiri sangat megah. Rajanya bernama Samaratungga sangat bijak dan berusaha memakmurkan rakyatnya di tengah peperangan yang saat itu terjadi.
Masyarakatnya pun hidup rukun, damai, sentosa dan hidup dengan kegiatan utamanya bercocok tanam karena mereka hidup di lingkungan yang sangat subur. Di sekitar bangunan kerajaan terdapat bunga teratai indah yang mengapung di atas danau. Pesona bunga teratai tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat pada saat itu. Mereka sangat senang setiap kali berlibur di sekitar danau.
Banyak juga acara – acara keagamaan khas Budha yang seringkali diadakan di sekitar danau. Namun suatu hari, musim paceklik datang. Irigasi yang biasanya mengaliri sawah – sawah mereka dengan lancar, pada saat itu mengalami surut dan akhirnya wilayah kerajaan pun mencekam.
Banyak masyarakat yang kelaparan dan kehausan. Danau yang awalnya menjadi tempat mereka liburan, akhirnya dialihfungsikan menjadi tempat masyarakat mendapatkan minum untuk mengurangi dahaga dan memasak. Sesekali kerajaan menambah asupan air dan membagikan makanan kepada masyarakat.
Namun karena musim tersebut berlangsung lama, raja pun akhirnya meminta kepada sang dewa untuk menurunkan hujan agar musim paceklik dapat berakhir. Raja bersemedi dan bertapa untuk mewujudkan keinginannya demi masyarakat tersebut.
Usai bersemedi, hujan pun turun. Rakyat dibuat senang kembali. Namun hujan tersebut tidak berlangsung lama. Suatu hari, terjadi bencana alam yang membuat kerajaan luluh lantah. Begitu pula dengan rumah – rumah warga di bawah kaki bukit Borobudur tersebut.
Raja Samaratungga meminta petunjuk kembali kepada dewa sebagai utusan Tuhan di bumi. Namun sang dewa memberi ilham yang mengatakan bahwa semua bencana itu terjadi karena banyaknya penebangan hutan dibawah kaki bukit Borobudur yang selama ini tidak dicegah.
Raja pun akhirnya mencari solusi. Bukit Borobudur ditanami kembali dengan pohon – pohon dalam jumlah besar dan banyak. Kemudian pada danau yang sudah kering, dibangunlah suatu candi yang sangat megah dan diberi nama Candi Borobudur. Masyarakat bantu membantu membangun candi tersebut terlebih sang raja pun memastikan bahwa nantinya aliran air akan lancar dengan keberadaan candi ini.
Kemudian dari candi tersebut dibangun juga aliran air yang diberikan untuk masyarakat agar mereka tak kesulitan air lagi. Di sana, masyarakat juga bisa melakukan ibadah secara bebas. Pembangunan candi tersebut selesai di masa kepemimpinan Ratu Pramudawardhani yang merupakan anak dari Raja Samaratungga.
Hanya saja kepemimpinan Ratu Pramudawardhani pun mengalami masalah. Dibawah kepemimpinannya wilayah Borobudur juga masih tidak baik – baik saja. Terjadi longsor yang sangat besar dari Bukit Borobudur. Bahkan longsor tersebut hingga menewaskan warga dan menimbun bangunan candi. Beberapa warga yang selamat pindah dari wilayah tersebut dan bermigrasi ke wilayah lain yang lebih aman. Akhirnya candi dan wilayah kerajaan pun ditinggalkan.
Comments
Post a Comment